(Terbit : Singgalang 11 September 2009 )
Sumatera Barat (Sumbar) dikatakan setitik negeri sorga yang diturunkan ke bumi, memiliki aneka kekayaan alam yang melimpah, keindahan alam yang mempesona, berada pada iklim yang menyejukkan, namun dibalik keistimewaan itu ada yang selalu meresahkan masyarakatnya yakni bencana. Belakangan ini Sumbar tak henti-hentinya didera bencana, sudah seperti antrian saja berdatangan sebutlah mulai gempa bumi, galodo, gunung meletus, banjir, dan bencana lain dalam skala kecil datang silih berganti. Sepanjang Agustus saja, gempa, banjir, longsor, dan galodo (Bencana) terjadi hampir di seluruh Kabupaten / Kota di Sumbar, dengan kejadian itu tentunya merugikan triliunan Rupiah.
Sisi lain negeri ini, media massa sudah mulai menghembuskan iklim panas Pilkada, dimana 2010 kelak akan terjadi pesta demokrasi besar rakyat sumbar, Pilgub bersamaan dengan pemilihan Bupati dan Walikota di 13 Kabupaten/Kota, para calon kandidat yang ingin berkompetisi sudah tidak lagi malu-malu kucing.
Bancana berkisar saat panasnya iklim politik, Seakan ini menuntut refleksi bagi kita dengan menanti dan mempersiapkan pilkada juga harus mempersiapkan bagaimana menghadapi bencana di Sumbar. Sumbar berada di daerah pegunungan yang berisiko galodo, longsor, dan gunung meletus. Kemudian daerah ini juga berada di lingkaran cincin api dimana daerah yang berada di bibir pantai berpotensi menghadapi gempa dan tsunami yang menurut prediksi pakar/ahli tinggal menunggu waktu.